Posted by : Unknown Minggu, 07 Juni 2015

Malam pun tiba, Aku pun membereskan buku-buku yang akan Ku bawa untuk esok hari. Sebagai pelajar itu lah kewajiban Ku membereskan buku-buku yang diperlukan. Tak lupa juga untuk mengecek tugas apa saja yang belum ku kerjakan dan memang terkadang Aku lupa akan hal itu, sehingga Aku harus selalu mengecek satu per satu mata pelajaran yang Aku pelajari, dan untungnya semua PR ku telah selesai ku kerjakan, memang belum cukup banyak sehingga Aku masih mudah untuk membagi waktu ku. Hanya soal-soal yang belum ku mengerti saja yang tak ku kerjakan, mungkin esok akan ku tanya kepada teman atau guru yang bersangkutan. Di kurikulum yang diterapkan di sekolah ku memang mendidik siswa agar aktif bertanya, maka dari itu akan ku biasakan selalu bertanya. 


Setelah yakin bahwa tugas-tugas ku sudah selesai, akhirnya Aku bisa merasakan waktu santai. Terdengar dari luar rumah tetesan air hujan dan angin yang lewat cukup kencang menggoyangkan hordeng jendela kamarku yang berwarna merah muda. Sautan dari kodok-kodok bersorak ria menyambut hujan-hujan ini pun menemani ku di malam itu. Akibat tak ada kerjaan yang harus ku selesaikan lagi Aku pun mencoba menulis puisi, Aku memang menyukai untaikan kata yang indah, sehingga menarik ku untuk mencoba membuat walau Aku belum mempunyai bakat menulis puisi, tetapi akan terus ku coba.

Kertas kosong, dan pulpen hitam segera ku ambil dari tempatnya. Pulpen itu mulai menari-nari diatas kertas putih ini sedangkan Aku mencari kata-kata yang indah layaknya puisi yang pernah ku baca, sungguh indah terdengar. Akhirnya puisi yang telah ku buat sudah terangkai.

Hujan

Awan hitam itu telah datang

Dunia menjadi gelap karna mu

Matahari pun takut pada mu

Sehingga ia enggan menampakkan dirinya

Tik tik tik…..

Kau benar-benar telah turun

Suara kodok mulai terdengar

Ditemani kilat yang menggelegar

Kau tak kenal waktu

Kau turun begitu banyak

Kau turun bersama-sama

Petir pun setia menemani mu

Membuat ku merasa takut

Kau yang membuat bumi ini basah

Menyiram semua tumbuhan yang ada

Setelah lama kau turun

Akhirnya kau pergi meninggalkan kerinduan

Cukup lama Aku membuat sebuah puisi seperti itu dan hal ini Membuat ku lelah, hingga mata ku terpejam dengan sendirinya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Follow Us!

Popular Post

- Copyright © This Is Our Story - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -