Posted by : Unknown Rabu, 25 Maret 2015



“Ayu…….” Seseorang berjilbab, bertubuh kurus namun tinggi memanggil Ku dengan suara lantang, sepertinya ia ada di belakang Ku, ternyata Dia sahabat Ku “Iya, ada apa, Nis?” tanya Ku setelah menoleh ke arah nya. “Pulang bareng dong!” pinta seorang cewek berjilbab itu kepada Ku, kebetulan Aku dan Nisa searah “Oke, ayo kita pulang!” berjalan dan disusul oleh Nisa yang saat ini berada di samping Ku dan kami berjalan berdampingan.


Selama di perjalanan, kami membicarakan seputar ekstrakulikuler yang akan kami pilih. “Yu, kamu ingin ikut ekskul apa di sekolah?” Dari awal masuk sekolah, Aku memang sudah berniat untuk ikut ekstrakulikuler Rohis (Rohani Islam), dan kebetulan ada di sekolah Ku. “Sepertinya Aku akan ikut ekskul Rohis, sedangkan Kamu ingin ikut ekskul apa, Nis?” Tak disangka Aku dan Nisa sama-sama memilih Rohis, kami memang cewek berjilbab di kelas. Sekian lama kami membicarakan akan hal itu di perjalanan pulang dan terkadang melenceng kesana kemari. Akhirnya, angkutan umum ini telah mengantarkan Ku lebih dulu daripada Nisa, memang jarak antara rumah Ku ke sekolah lebih dekat dibanding jarak antara Rumas Nisa ke sekolah, sehingga Aku lah yang lebih cepat sampai. “Duluan ya, Nis” dengan sedikit senyuman yang khas dari Ku, memberi tanda bahwa Aku senang berteman dengannya “Iya, Ayu. Hati-hati!” Nisa pun membalas senyuman Ku, membuat ia terlihat lebih manis.

Aku harus jalan menulusuri rumah-rumah yang ada di Gang, tak jauh dari depan Gang akhirnya, Aku pun sampai di rumah Ku. Seperti biasa Aku menghampiri seseorang berbaju merah marun yang sedang menyuapkan makanan kepada adik Ku yang masih balita dengan penuh kasih sayang, “Assalamualaikum?” masuk rumah dan mencium tangan orang itu, dijawabnya “Waalaikumussalam”. Kemudian Aku masuk ke kamar, dan menaruh tas di atas meja belajar Ku. Hari ini Aku merasa sangat lelah, Aku pun membaringkan tubuh Ku diatas tempat tidur yang dibungkus seprei bermotif bunga berwarna pink, itu merupakan warna kesukaan Ku. Beberapa menit, tak lama Aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh Ku yang penuh dengan keringat ini, dan bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah sholat maghrib bersama keluarga, yang diimami oleh Ayah Ku. Kehidupan kami memang harmonis.

“Ayu, cepat keluar dari kamar! Ayah, Lisa, dan Putri sudah menunggu dimeja makan” ucap seorang yang amat Aku sayangi, dengan mulut cerewetnya.
“Iya, Bu…. Sebentar” jawab Ku teriak dari dalam kamar.
Setelah membereskan buku-buku ini, Aku pun menuju meja makan yang disana ada Ayah, Ibu dan dua Adik Ku yang menunggu Ku. Terlihat berbagai macam makanan diatas meja, buatan Ibu Ku yang memang andalan kami sekeluarga di rumah. Rasa nya tidak harus diragukan lagi, semua makanan yang dibuat oleh Ibu Ku memang nomer satu bagi kami. Aku pun menyantap makanan bersama keluarga Ku, dengan sedikit candaan yang selalu dibuat oleh Ayah Ku, terkadang kami tertawa besama, itulah yang membuat makan malam menjadi terasa lebih enak.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Follow Us!

Popular Post

- Copyright © This Is Our Story - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -