- Back to Home »
- -f , Cerbung »
- Cerpen1-TERLAMBAT MENCINTAI
Posted by :
Unknown
Senin, 18 Januari 2016
“Tidak
usah, Terimakasih.”
Jawaban
singkat yang pernah Gue denger satu minggu yang lalu saat Gue berniat untuk
mengantarnya pulang. Sejak kejadian itu Gue merasa ada yang aneh sama cewek
itu. Entah kenapa sikapnya jadi dingin ke. Dia salah satu teman cewek sekelas Gue,
kebanyakan orang memangil dia Putri. Gue tidak ingin memikirkan ini terlalu
lama. Keesokan harinya, Gue bertemu dia di sekolah. Tapi kali ini dia terlihat
seperti pura-pura tidak melihat Gue. Saat Gue panggil, dia tidak noleh sedikitpun.
Akhirnya Gue pun menghiraukan sikapnya itu.
Esok
lusa, di sekolah Gue ada acara perpisahan angkatan 43. Tentunya Gue salah satu
siswa dari angkatan ini. Sehingga siang ini Gue harus prepare baju yang akan Gue kenakan di acara perpisahan itu.
*PING!!!* bunyi BBM yang membuat Gue kaget di tengah-tengah salah satu Mall di
Jakarta. Ternyata itu BBM dari April, temen Gue juga.
“Dasar,
cowok tidak peka!”…
Awalnya
Gue berfikir, “siapa yang tidak peka?” dalam hati. Dan Gue membalasnya.
“Maksud
Lo apa, Pril?”…. Hanya di read.
Acara
perpisahan telah tiba, Gue berusaha agar tidak terlambat sampai gedung yang
menggelar acara perpisahan sekolah Gue. Sesampainya disana, Gue duduk di tempat
yang sudah disediakan, yang sudah tertempel nama-nama siswa/siswi angkatan 43.
Kebetulan Gue duduk disebelah Putri.
“Hi,
Put. Lo kelihatan cantik hari ini.” Sapa Gue.
“Terimakasih,
Lo juga kelihatan beda dengan tampilan seperti ini, jas dan dasi Lo sangat
cocok.” Balasnya dengan senyuman.
Percakapan
kami di akhiri karena acara akan segera dimulai. Susunan acara pun dibacakan
oleh MC, dan diawali dengan sambutan-sambutan. Acara demi acara terlewati,
hingga berakhir di sesi foto-foto.
Gue
pulang disaat matahari tepat diatas kepala Gue, sungguh terasa panas, membuat Gue
ingin cepat-cepat sampai rumah.
-----
Berminggu-minggu
Gue tunggu pengumuman dimana Gue daftar, ijazah pun sudah dibagikan. Dan,
akhirnya Gue keterima di salah satu sekolah SMA Negeri di Ibukota Indonesi itu,
yang dipilihkan oleh paman Gue. Jika masalah pendidikan, orangtua Gue sudah
menyiapkan semuanya saat Ayah masih ada. Terkadang memang tidak sesuai dengan
keinginan Gue. Gue termasuk orang yang pintar diantara teman-teman yang lain.
Jadi, pilihan apapun itu tidak pernah jadi masalah, dan memang buktinya pilihan
itu membuat Gue menambah pengetahuan yang lebih luas.
Akhir-akhir
ini Gue sering menerima SMS dari Putri, teman SMP Gue dulu. Dari nanyain kabar Gue,
sekolah baru Gue, teman-teman baru Gue, pokoknya dia care sama Gue. Tapi, tidak ada satupun sms yang Gue balas. Mungkin Gue
terlalu sibuk mengisi waktu libur Gue sama keluarga, pergi sana sini. Karena
dalam keluarga Gue, uang bukan lah masalah. Walaupun Ayah tiri, tapi dia baik
banget.
Minggu
depan sudah masuk ke tahun ajaran baru, dimana sekolah Gue bukan lagi junior high school lagi. Tapi yang lebih
tinggi dari itu, yaitu SMA. Masa-masa Gue beranjak dari remaja ke dewasa.
Dengan fasilitas yang sudah Gue dapatkan dari orangtua Gue, seperti motor, ATM,
budget, laptop dan lainnya.
First day.
Dihari
pertama ini, Gue mengikuti kegiatan sekolah pada umumnya. Ya, MOS. Masa Orientasi
Siswa. Siswa baru bukanlah di kenalkan lebih dekat dengan sekolahnya, melainkan
masa dimana para senior melakukan aksi balas dendam. Kegiatan ini akan
berlangsung 5 hari. kami para siswa-siswi baru, yang setiap harinya diberi
tugas atau aturan mulai dari pakaian, makanan yang harus dibawa dan sebagainya.
“Untungnya
kegiatan MOS ini berjalan hanya sampai jam 12 siang.” Hari pertama ini Gue
belum terlalu kenal dengan yang lainnya, Gue pun belum melihat teman-teman
se-SMP Gue yang juga mendaftar di sekolah ini. “Atau cuma Gue yang daftar
disini? Ah, tidak mungkin, ini kan sekolah favorit.” Pikir Gue dalam hati.
4
hari pun berlalu, hari ini hari terakhir MOS dan Gue melihat Putri, ya, teman
SMP Gue dulu, dia juga sekolah disini. Kami pun satu sekolah lagi. Entah kenapa
Gue merasa senang mengetahui ini.
Keesokkan
harinya, kebetulan hari ini libur. Gue pergi keluar hanya untuk mengantar Ibu Gue
belanja. Kami memang sangat dekat, Gue pun berjanji akan selalu ada untuk Ibu Gue.
Dikarenakan, Ayah Gue sudah tidak ada, tepatnya 3 tahun yang lalu Ayah sudah
meninggalkan kami. Sehingga Gue tidak mau Ibu merasa kesepian.
Sesampainya
kami di swalayan, seperti biasa Gue tunggu di cafΓ© untuk sekedar ngopi. *sssshhrruuuppp* disaat Gue lagi minum
dikit demi sedikit kopi itu, ada April dan temannya. “kayanya itu April, dia
sama siapa ya?” Gumam Gue. Setelah lama Gue perhatikan, akhirnya dia pun
melihat Gue dan mengahampiri.
“Hi,
Tris! Sendirian aja?” Sapa nya.
“Iya
nih, biasa lah Gue lagi nunggu Ibu Gue belanja, biar ga bete Gue ngopi disini.”
Jawab Gue.
“Ohiya,
kenalin ini Riko… pacar Gue. Riko, ini Tristan temen SMP Gue.” Gue dan Riko pun
berkenalan. Dan akhirnya kami duduk bertiga. Kami pun saling menceritakan
sekolah baru, dan April menanyakan Putri ke Gue. Cukup lama kami ngobrol,
banyak yang April ceritakan tentang Putri, yang sebelumnya Gue tidak
menyadarinya.
1
jam berlalu, Ibu Gue ternyata sudah selesai belanja, Gue pun langsung pamit ke
April, dan Riko untuk pulang duluan. Selama diperjalanan, Gue terus memikirkan apa
yang diceritakan April di cafΓ© tadi,
“Apakah itu semua benar? Jadi, selama ini Gue tidak peka sama perasaan April ke
Gue? Betapa bodohnya Gue!”.
-----
"Selamat siang Bos π
BalasHapusMohon maaf mengganggu bos ,
apa kabar nih bos kami dari Agen365
buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Silahkan di add contact kami ya bos :)
Line : agen365
WA : +85587781483
Wechat : agen365
terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"