Archive for Juni 2015

[Encouragement] Pembelajaran di Indonesia?

Gambar ini hanya ilustrasi, Sumber dari Facebook


Oke selamat pagi. Kali ini saya bakal re-post sebuah encouragement dari seorang Guru Besar di Universitas UI, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. Ya, encouragement ini membahas tentang pembelajaran di Indonesia dan di Luar Negri. Mungkin, sudah banyak dari kalian yang membaca ini. Tapi, saya tidak akan bosan membagikan informasi yang menurut saya berguna kapanpun itu. Oke, kita lihat saja dibawah ini


LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.

Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.

Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah.Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?” “Dari Indonesia,” jawab saya.Dia pun tersenyum.

Budaya Menghukum

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat. “Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anakanaknya dididik di sini,”lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai.Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement!” Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbedabeda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafikgrafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakanakan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.

Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak. Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.” Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif. Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Melahirkan Kehebatan

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.

Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh. Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.(*)


RHENALD KASALI
Ketua Program MM UI


Oke, sekian dari saya. Maaf jika ada disalah kata mohon dimaafkan. Selamat pagi dan selamat beraktifitas ^^

Senin, 29 Juni 2015
Posted by Unknown

Mau nyoba ngurangin mata minus? Nih tipsnya!

Hai! Pingin ngepost lagi nih, kali ini soal tips. Ya, saya tau banyak dari teman teman teman saya (termasuk saya sendiri) yang memiliki mata minus. Hal ini sangat menggangu penglihatan kita dan bisa merugikan banyak hal hohoho. Oke, kebetulan sama kaya kemarin saya lagi surf FB tau tau nemu ini, jadi saya share aja hehe. Enjoy :)



TIPS MENYEMBUHKAN MATA MINUS
 
Biasakan diri :
Atur kecerahan monitor agar tidak terlalu terang Atur juga posisi layar dengan mata indah anda Sempatkan waktu 5 - 10 menit untuk melihat objek/benda lain selain monitor Istirahatkan dengan menutup kelopak mata selama 30 detik Berkedip sesering mungkin agar terhindar dari masalah mata kering Basuh muka dengan air dingin, fungsinya untuk menyegarkan mata Jangan lupakan waktu tidur yang baik adalah 8 jam. Ini juga berguna untuk mengistirahatkan mata

 
HINDARI :
yang mudah dilakukan serta tidak membahayakan hendaknya tidak memakai bahan-bahan ekstrim yang justru bisa mengganggu kesehatan mata secara keseluruhan. Cara sederhana seperti senam khusus, konsumsi buah dan sayur serta melatih kepekaan bola mata lebih di anjurkan.

 
Cara Mengobati Mata Minus Yang Aman Dan Tidak Berbahaya
Mengembalikan Kemampuan Fokus Mata :

1. Mulai dari bangun tidur, buka jendela kamar dan lihat hijaunya pepohonan di sekitar anda. Pilih pohondengan jarak paling jauh, perhatikan selama 5 - 10 menit. Lakukan teratur setiap hari dan anda akan merasakan peningkatan penglihatan mata dalam beberapa minggu. 

2. Gosok telapak tangan bersama-sama untuk menciptakan panas, kemudian letakkan pada mata selama lima detik. Ulangi cara ini sebanyak tiga kali.

3. Gerakkan mata ke atas kemudian lakukan gerakkan searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam ( 5 kali sehari ).

4. Pegang sebuah pensil dan posisikan 20 - 30 cm di depan mata anda. Fokuskan kedua bola mata pada pensil tersebut lalu dekatkan secara perlahan sampai 10 cm. Perlahan-lahan jauhkan ke posisi semula dan ulangi 10 kali. Memang sedikit melelahkan, tapi cara ini ampuh untuk mengobati mata minus.

5. Lakukan pijatan mata. Mulailah memijat pelipis dengan membuat lingkaran kecil. Lakukan 20 kali searah jarum jam, kemudian 20 kali berlawanan arah jarum jam. Setelah selesai, pindah ke tengah alis dan ulangi gerakan memijat. Berikutnya tempatkan jari-jari di bawah mata, pijat dengan lembut daerah ini untuk menyelesaikan latihan.

6. Jika sudah terasa lelah, letakkan irisan mentimun di atas kelopak mata kemudian berbaring di tempat nyaman.

7. Anda juga bisa menempelkan daun sirih saat akan tidur. Namun cara alami dengan daun sirih ini tidak akan banyak membantu tanpa melatih kemampuan fokus mata serta memperhatikan asupan vitamin yang dibutuhkan.

MAKANAN YG BAIK UNTUK KESEHATAN MATA :

1. Wortel Saat anda memakan wortel, beta-karoten di dalamnya akan diproses menjadi vitamin A yang sangat berguna untuk menyembuhkan mata minus. Bisa dibuat jus wortel, dimakan langsung atau disertakan dalam menu makan.

2. Brokoli Kandungan vitamin C berlimpah tidak hanya baik untuk menjaga kondisi tubuh namun juga bermanfaat untuk penglihatan. Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang akan melindungi sel-sel mata dari kerusakan.

3. Bayam Sayuran berwarna hijau ini kaya akan lutein, beta-karoten, vitamin C, dan anti-oksidan. Lutein pada sayur bayam membantu menjaga mata aman dari stres oksidatif, yang artinya bertindak seperti tabir surya untuk mata dengan menyerap intensitas cahaya.

4. Suplemen vitamin mata Konsumsi suplemen tertentu bisa menjadi cara menyembuhkan mata minus selanjutnya. Vitamin A, C,E, dan mineral seperti tembaga dan seng sangat penting untuk penglihatan. Konsumsi suplemen harus sesuai ketentuan, artinya tidak berlebih dan memilih produk yang terpercaya Jangan ragu untuk memeriksakan masalah miopia anda ke dokter mata. Selain berguna untuk mengetahui tingkat minus, anda juga bisa berkonsultasi lebih lanjut tentang pengobatan mata yang dianjurkan. Ada banyak
cara mengobati mata minus




Siiiip, di daerah saya udah mau berbuka puasa. Jadi, udah dulu sampe sini. Kalo ada yang salah maaf, ada yang ditanyain ya comment aja. Sekian dari saya, selamat sore dan selamat... Beristirahat ^^ (?)
Sabtu, 27 Juni 2015
Posted by Unknown

Gak ada ide gambar? Yuk lihat karya ini!

(Warning! Bandwith Killer xD) Selamat malam, wah udah lama banget gak ngepost disini. Kali ini alesan saya males ahhaha xD . Well, kebetulan malem ini lagi surfing di facebook dan menemukan gambar buatan Tango ini. Awalnya saya bingung maksud dari gambar ini apa, tapi lama kelamaan jika imajinasi kalian digunakan pasti akan sangat "wah". Penasaran? Check it out :)

Plot Twist
 
Helicopter? Yes <3

Tick Cat Toe
I will replace your phone!
o.O
Selfie? Yes!
Bentley B
Don't eat that bone, dog.
5? K!
You-can't-eat-us
Oh o.o
I'm guitar!
So this is the truth? O.o
Don't make panda get scared! xD
Deal with it
Selfie in nutshell
Help me! It's soooo deeeeep xD
You can't Underestimate my shadow!
Penguin Heels
Cat-Swaaaaaaaaaaaaan <3
Thanks, Cat.

Well, oke segitu dulu dari saya karena saya juga lagi gada ide xD . Semoga bermanfaat dan bisa mengembangkan kreatifitas kalian! :D

Selamat malam, dan selamat beristirahat ^^!


Jumat, 26 Juni 2015
Posted by Unknown
Tag : ,

KPAI Umumkan Delapan Game Online Berbahaya!


Bosen ya? Bosen ya? Gapapa! Saya juga lagi gak ada topik nih hehe xD . Oke, sekarang saya bakal menyampaikan berita tentang 8 Game Online yang berbahaya. Well, berbahaya, ya? Entah kadang saya juga bingung kenapa bisa dianggep berbahaya. Mungkin ketagihan? Mungkin aja sih ahaha. Yaudah, langsung lihat saja beritanya!

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai terdapat delapan game online yang berbahaya bagi anak. Ini lantaran dalam kedelapan game online tersebut ditengarai dapat membahayakan perkembangan anak-anak Indonesia.
“Konten kekerasan dalam game online sangat berpengaruh buruk kepada anak-anak,” kata komisioner KPAI, Susanto saat menjadi pemateri dalam pelatihan jurnalistik yang digelar Dewan Pers di Kota Bengkulu.
Delapan Game Online Berbahaya
Susanto, KPAI
Senada dengan Susanto, Wakil Ketua KPAI Maria Advianti juga menyatakan hal yang sama pada Forum Diskusi Bersama di Kantor KPAI Jakarta. “Bermain game online bisa membuat anak menjadi kecanduan untuk terus bermain game online.”
Menurut Maria, tidak sedikit dari game online yang memiliki substansi negatif bila dimainkan anak-anak. Setidaknya, dalam catatan KPAI, ada delapan game yang menyuguhkan tampilan kekerasan, pornografi dan perjudian.
Delapan Game Online Berbahaya
Maria Advianti, KPAI



Menkominfo Blokir Situs Game yang Belum Memiliki Rating
Delapan game online berbahaya yang dimaksud adalah World of Warcraft (Blizzard, Indogamers), Call of Duty (Activision), RF (Rising Force) Online (LYTO), AION (NCSoft, Indogamers), Counter Strike (Megaxus), Lost Saga (Gemscool), Point Blank (Gemscool), dan Gunbound (Bolehgame, segera di LYTO Classic).

Selain kekerasan, game online ini juga dinilai mengandung unsur pornografi dan perjudian yang bisa berpengaruh pada pertumbuhan anak.
Menurut data KPAI, saat ini ada 13 ribu anak yang intens mengakses internet dengan berbagai tujuan, termasuk game online. Jumlah tersebut belum termasuk anak-anak yang mengakses internet hanya untuk mengelola akun media sosial mereka.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai dampak negatif game online sangat banyak. Beberapa diantaranya adalah memicu anak untuk berkata kotor, menjadi kecanduan, serta membuat mereka terbengkalai dalam kegiatan di dunia nyata. Oleh karenanya diperlukan solusi yang baik untuk permasalahan ini.
Delapan Game Online Berbahaya
Luat Sihombing, Kemenkominfo


Liputan: Diskusi Membahas Sistem Rating Game di Indonesia Bersama Kemenkominfo
“Tidak dapat disangkal bahwa game sudah menjadi subsektor TIK yang pertumbuhannya pesat di dunia, khususnya Indonesia. Menurut beberapa organisasi survei, seperti Appannie dan Newzoo, Indonesia adalah pasar pengguna game yang sangat potensial,” papar Luat Sihombing, Kepala Seksi Pengembangan Produk Industri Konten Multimedia, Unit Kerja Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika dari Kemenkominfo.
“Mengenai maraknya games dengan berbagai genre dan konten, masyarakat perlu menyadari bahwa game bukan hanya untuk konsumsi anak-anak. Banyak game yang sebenarnya diperuntukkan bagi usia dewasa. Panduan ini biasanya disebut Game Rating System. Keseuaian antara konten dan usia inilah yang mempengaruhi manfaat atau dampak game terhadap penggunanya. Jika anak-anak memainkan game edukasi yang sesuai usianya, maka anak tersebut tentu akan mendapatkan manfaat positif,” lanjutnya.

Sistem Rating Game Indonesia Bakal Permudah Misi Mendikbud dalam Pendidikan Game
“Melihat perkembangan konsumsi game di Indonesia, dan juga semakin bertumbuhnya developer lokal, Kemkominfo bekerjsama dengan para developer dan asosiasi memandang perlunya game rating system sendiri di Indonesia. Ini yang sedang dikerjakan Kemkominfo pada Ditjen Aptika, Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika.”
Sistem rating yang disebut dengan nama Indonesia Game Rating System (IGRS) ini memang sudah digodok sejak tahun lalu. Ditangani oleh pelaku-pelaku industri game Indonesia, seperti Andi Suryanto (AGI), Kris Antoni (IDGA), Ami Raditya (duniaku.net), dan melibatkan publisher, developer, media, serta komunitas game.
game-online-berbahaya-3
“Diharapkan dengan karakter budaya dan norma yang umum di Indonesia, game rating system yang dimiliki Indonesia nantinya dapat menjadi panduan yang tepat utk game developer dalam membuat produknya sesuai target usia pengguna yang diinginkan, pun masyarakat, terutama orangtua semakin menyadari keterlibatan mereka dalam memilih game yang sesuai dengan klasifikasi usia anak-anaknya,” terang Luat.


Oke, sekarang saya bakal berpendapat soal berita yang udah saya baca. 

Tapi sejujurnya sema ini balik lagi ke player sendiri. Apa dia niat buat main game? Atau cuma have fun? Atau cuma buat nyari duit di game tersebut? Kalo mental mereka bagus ya gak akan terpengaruh dan tetep ada di jalan yang emang menurut dia bagus. Kalo mental lemah yasudahlah.. Inget, main game gak salah asal gak berlebihan dan inget akan waktu..


Okeee, maaf kalo membosankan. Selamat sore dan selamat beraktifitas ^^ 


Minggu, 07 Juni 2015
Posted by Unknown

Rasa yang Tertunda #eps8

Malam pun tiba, Aku pun membereskan buku-buku yang akan Ku bawa untuk esok hari. Sebagai pelajar itu lah kewajiban Ku membereskan buku-buku yang diperlukan. Tak lupa juga untuk mengecek tugas apa saja yang belum ku kerjakan dan memang terkadang Aku lupa akan hal itu, sehingga Aku harus selalu mengecek satu per satu mata pelajaran yang Aku pelajari, dan untungnya semua PR ku telah selesai ku kerjakan, memang belum cukup banyak sehingga Aku masih mudah untuk membagi waktu ku. Hanya soal-soal yang belum ku mengerti saja yang tak ku kerjakan, mungkin esok akan ku tanya kepada teman atau guru yang bersangkutan. Di kurikulum yang diterapkan di sekolah ku memang mendidik siswa agar aktif bertanya, maka dari itu akan ku biasakan selalu bertanya. 

Setelah yakin bahwa tugas-tugas ku sudah selesai, akhirnya Aku bisa merasakan waktu santai. Terdengar dari luar rumah tetesan air hujan dan angin yang lewat cukup kencang menggoyangkan hordeng jendela kamarku yang berwarna merah muda. Sautan dari kodok-kodok bersorak ria menyambut hujan-hujan ini pun menemani ku di malam itu. Akibat tak ada kerjaan yang harus ku selesaikan lagi Aku pun mencoba menulis puisi, Aku memang menyukai untaikan kata yang indah, sehingga menarik ku untuk mencoba membuat walau Aku belum mempunyai bakat menulis puisi, tetapi akan terus ku coba.

Kertas kosong, dan pulpen hitam segera ku ambil dari tempatnya. Pulpen itu mulai menari-nari diatas kertas putih ini sedangkan Aku mencari kata-kata yang indah layaknya puisi yang pernah ku baca, sungguh indah terdengar. Akhirnya puisi yang telah ku buat sudah terangkai.

Hujan

Awan hitam itu telah datang

Dunia menjadi gelap karna mu

Matahari pun takut pada mu

Sehingga ia enggan menampakkan dirinya

Tik tik tik…..

Kau benar-benar telah turun

Suara kodok mulai terdengar

Ditemani kilat yang menggelegar

Kau tak kenal waktu

Kau turun begitu banyak

Kau turun bersama-sama

Petir pun setia menemani mu

Membuat ku merasa takut

Kau yang membuat bumi ini basah

Menyiram semua tumbuhan yang ada

Setelah lama kau turun

Akhirnya kau pergi meninggalkan kerinduan

Cukup lama Aku membuat sebuah puisi seperti itu dan hal ini Membuat ku lelah, hingga mata ku terpejam dengan sendirinya.
Posted by Unknown

Follow Us!

Popular Post

- Copyright © This Is Our Story - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -