Malam
pun tiba, Aku pun membereskan buku-buku yang akan Ku bawa untuk esok hari.
Sebagai pelajar itu lah kewajiban Ku membereskan buku-buku yang diperlukan. Tak
lupa juga untuk mengecek tugas apa saja yang belum ku kerjakan dan memang
terkadang Aku lupa akan hal itu, sehingga Aku harus selalu mengecek satu per satu
mata pelajaran yang Aku pelajari, dan untungnya semua PR ku telah selesai ku
kerjakan, memang belum cukup banyak sehingga Aku masih mudah untuk membagi
waktu ku. Hanya soal-soal yang belum ku mengerti saja yang tak ku kerjakan,
mungkin esok akan ku tanya kepada teman atau guru yang bersangkutan. Di
kurikulum yang diterapkan di sekolah ku memang mendidik siswa agar aktif bertanya,
maka dari itu akan ku biasakan selalu bertanya.
Setelah
yakin bahwa tugas-tugas ku sudah selesai, akhirnya Aku bisa merasakan waktu
santai. Terdengar dari luar rumah tetesan air hujan dan angin yang lewat cukup
kencang menggoyangkan hordeng jendela kamarku yang berwarna merah muda. Sautan
dari kodok-kodok bersorak ria menyambut hujan-hujan ini pun menemani ku di
malam itu. Akibat tak ada kerjaan yang harus ku selesaikan lagi Aku pun mencoba
menulis puisi, Aku memang menyukai untaikan kata yang indah, sehingga menarik
ku untuk mencoba membuat walau Aku belum mempunyai bakat menulis puisi, tetapi
akan terus ku coba.
Kertas
kosong, dan pulpen hitam segera ku ambil dari tempatnya. Pulpen itu mulai
menari-nari diatas kertas putih ini sedangkan Aku mencari kata-kata yang indah
layaknya puisi yang pernah ku baca, sungguh indah terdengar. Akhirnya puisi
yang telah ku buat sudah terangkai.
Hujan
Awan
hitam itu telah datang
Dunia
menjadi gelap karna mu
Matahari
pun takut pada mu
Sehingga
ia enggan menampakkan dirinya
Tik
tik tik…..
Kau
benar-benar telah turun
Suara
kodok mulai terdengar
Ditemani
kilat yang menggelegar
Kau
tak kenal waktu
Kau
turun begitu banyak
Kau
turun bersama-sama
Petir
pun setia menemani mu
Membuat
ku merasa takut
Kau
yang membuat bumi ini basah
Menyiram
semua tumbuhan yang ada
Setelah
lama kau turun
Akhirnya
kau pergi meninggalkan kerinduan
Cukup lama Aku membuat sebuah puisi
seperti itu dan hal ini Membuat ku lelah, hingga mata ku terpejam dengan sendirinya.